Anaconda.


Ketika Anda Tidak Bisa bernafas,Anda Tidak Bisa Berteriak.

 

 

 

 

 

 

Meski film dokumenter yang dibintangi Jennifer Lopez ini,di-release tahun 1997 lalu,tetapi tetap saja film ini menarik untuk ditonton.Menarik,bukan karena Je Lo-nya loh 🙂

Di film ini,ada petualangan, ada pengorbanan,humanisme,penghianatan,keserakahan,cinta,persahabatan,kerja sama team, dikemas dalam keangkeran dan keindahan alam yang belum terjamah,dalam hal ini di hutan dan sungai Amazon.

Dalam petualangan itu,rombongan pembuat film dokumenter ini seakan keluar dari peradaban modern,masuk ke wilayah hukum rimba.Dimana eksistensi hidup menjadi seperti telur di ujung tanduk.

Jennifer Lopez dkk menjadi kehilangan tujuan,ketika muncul seorang ambisius serakah,Paul Sarone (Jon Voight) yang semula butuh pertolongan,tetapi kemudian menjadi “penumpang gelap” yang membawa petaka bagi kapal Terri Flores (Je Lo) dkk.

Petualangan Jennifer Lopez cs ini,bisa saja menjadi gambaran dalam kehidupan nyata dewasa ini.Keindahan dan ketenangan air sungai Amazon yang terlihat dipermukaan,tetapi menyimpan sejuta misteri mengerikan.Merupakan gambaran yang bisa saja terjadi,dalam kehidupan kelompok masyarakat yang berskala kecil maupun besar.

Perjalanan kapal ini menjadi mengerikan ketika kehilangan “tujuan”, sebab serangan Anaconda tidak akan terjadi ketika ular raksasa itu tidak terusik,disini terlihat pergulatan dua aktivitas kehidupan yang saling memangsa untuk memperjuangkan eksistensi hidup.

Bisa dibayangkan, ketika kehidupan diatas kapal dalam film itu,terjadi dalam kehidupan modern dewasa ini dalam skala yang lebih besar. Dimana hak azasi terkesampingkan, demokrasi menjadi milik yang terkuat sementara peluang hidup menjadi kebetulan saja. Na’udzu billah himinzalik.

Tujuan,dalam suatu perjalanan tujuan menjadi menentukan,sebab tanpa tujuan perjalanan menjadi terombang ambing.Mengikuti tren yang terjadi,jadi ketika terjadi musim angin timur (misalnya) semua akan menghadap ke timur atau sebaliknya.Dalam situasi seperti ini semua penumpang kapal menjadi gelisah dalam ketidak pastian arah kapal.

Berbeda ketika perjalanan mempunyai tujuan,dalam cerita film Anaconda di atas hal ini di tunjukan oleh Paul Sarone, meski Sarone mempunyai tujuan yang bersebarangan dengan Terry Flores cs,tetapi tujuan yang jelas inilah yang membuat Sarone terlihat sangat tenang. Meski akhirnya  Sarone menyerah dalam perut anaconda.

Meski di akhir cerita film itu,Terri Flores berhasil menemui “suku Hujan” yang menjadi tujuan pembuatan film dokumenternya.Tetapi pencapaian tujuan itu menjadi semu, karena kenyataan yang terjadi menjadi berbeda. Mendapati  kenyataan bahwa mereka masih tetap hiduplah yang sesungguhnya membuat mereka bahagia.

Demikianlah sebuah karya yang kreatif akan menghasilkan buah yang bukan saja enak ditonton tapi juga memberi inspirasi hidup bagi kehidupan, yang tidak perduli di belahan dunia lain sekalipun.  ==>>

Tag: , , , , , , ,

Satu Tanggapan to “Anaconda.”

  1. Asop Says:

    Pilem “Anacondas: The Hunt for the Blood Orchid” juga seru, bahkan lebih seru dari pada “Anacondas” yang ini. 🙂
    —–
    Yup filosofis man 🙂 tapi saya lebih suka pilem anakonda yang ini,proses gambar anakondanya terlihat lebih natural,seperti tidak ada sentuhan teknologi..

Komentar ditutup.